Dump truck adalah sebuah alat pengangkut material dari jarak
sedang hingga jauh, dimana material yang dibawa oleh dump truck dapat diisikan oleh excavator, wheel
loader, maupun shovel.Dewasa ini sudah terdapat berbagai macam tipe dump truck Komatsu.Dump truck Komatsu secara garis besar dapat diabagi ke dalam dua tipe, yaitu
dump truck mekanikal dan dump truck elektrikal.Dump truck
sangat cocok
untuk dioperasikan di area tambang.Dengan kapasitas angkut yang cukup besar,alat ini sangat produktif.
Dump Truck tipe Haulpak
Electric 730 E
Susunan Produk Dump Truck
Off-highway
dump truck & articulated dump truck
Gambaran Umum
Berikut ditunjukkan gambaran umum (general view) dari sebuah Dump Truck HD465-7.
Komatsu Dump Truck
Mekanikal 465-7
1. Dump body
2. Steering and hoist oil tank
3. Operator’s cab
4. Rear view mirror
5. Under mirror
6. Combination lamp
7. Head lamp
8. Handrail
9. Step
10. Radiator
11. After cooler
12. Rear combination lamp
13. Back-up lamp
14. Tail
lamp
15. Fuel
tank
Berikut ditunjukkan gambaran umum dari sebuah articulated dump truck
HM400-2
Komatsu Dump Truck
HM400-2(articulated)
1. Hydraulic tank
2. Dump body
3. Rear wheel
4. Hoist cylinder
5. Front wheel
6. Turn signal lamp
7. Head lamp
8. Air cleaner
9. Fuel tank
Berikut ditunjukkan gambaran umum dari Komatsu Electrical Dump Truck
730E.
Komatsu Dump Truck
730E
(electrical)
1. Canopy spill guard
2. Operator’s cab
3. Dump body
4. Wheel motor
5. Rear tire
6. Front wheel
7. Turn lamp
8. Radiator
9. Air cleaner
Power train
Berikut ditunjukkan gambar komponen power train dump truck HD465-7.
1. Engine
2. Output shaft (damper)
3. Front drive shaft
4. Brake cooling pump
5. Torque converter transmission charge pump and brake cooling charge pump
8. Transmission
9. Rear drive shaft
10. Differential gear
11. Drive shaft
12. Brake
13. Tire
14. Final
drive
15. Parking brake
16. Steering and, hoist and hoist
control pump
Berikut ditunjukkan komponen power train dari dump truck HM400-2
1. Engine
2. Output shaft
3. Front drive shaft
4. Brake cooling & brake system pump
5. Power train, front brake cooling, diff. lock
control pump
8. Steering hoist control
9. Transmission
10. Oscillation hitch
11. Center drive shaft
12. Front diff.
13. ront diff. lock
14. Tire
15. Final drive (front)
16. Brake front
17. Rear drive shaft (front)
18. Center diff.
19. Center diff.lock
20. Tire
21. Final drive (center)
22. Brake
23. Rear drive shaft (rear)
24. Rear diff.
25. Rear diff. lock
26. Tire
27. Final
drive (rear)
28. Brake (rear)
29. Interaxle diff. lock
Berikut dutunjukkan komponen power train dari sebuah electrical
dump truck 730E.
Berikut keterangan mengenai arti kode pada Komatsu dump truck.
Komponen utama Off Highway Truck dibuat dengan ketahanan dan kekuatan tinggi
sehingga dapat bertahan pada kondisi pengoperasian yang berat dalam
jangka waktu lama. Komponen tersebut terdiri dari
:
a. Main Frame
Main frame menggunakan Box-Section Design dan besi cor pada area yang memiliki stress tinggi. Bahan frame
terbuat dari
mild steel dengan yield strength 42.000 psi dan
besi cor
(casting)
dengan yield strength
minimum 35.000 psi, sehingga memiliki
fleksibilitas, tahan terhadap tekanan dan beban kejut meskipun pada kondisi daerah
operasi yang sangat dingin.
b. Cabin
Cabin memberikan perlindungan yang baik terhadap keselamatan operator dengan dilengkapi
system perlindungan
apabila
terguling atau disebut Rollover
Protection
Structure (ROPS).
c. Suspension
Didesain untuk
meredam kejutan karena kondisi jalan atau tempat pembuangan yang
buruk. Dengan adanya suspension akan diperoleh usia main frame yang lebih panjang.
Off-High Way Truck terdiri dari empat buah suspension independent dengan system
oil pneumatic. d.
Dump Body
Dump body merupakan komponen dengan permukaan baja yang sangat tahan aus, yang digunakan untuk menampung muatan. Dump body yang dapat dipasang pada
Off highway
truck terdiri dari tiga macam, yaitu :
1. Dual-Slope Body
Dual-slope body memiliki desain dengan lantai berbentuk V untuk meningkatkan
penahanan beban, menjaga center of gravity tetap rendah, mengurangi beban
kejut, dan menjaga distribusi beban yang optimal pada saat menanjak dan pada kondisi jalan yang buruk.
Keunggulan tersebut diperoleh dari :
- Kekuatan sisi
samping atas body diperkuat untuk
menjaga body dari kerusakan yang disebabkan oleh loading tool dan kejatuhan material.
- 8O “V” mengurangi beban kejut dan menjaga beban tetap ditengah.
- 7,5O kemiringan body bagian depan dan 16O body belakang menjaga beban tetap stabil
pada
tanjakan.
2. Flat Floor Body
Flat floor body di desain dengan sedikit kemiringan yang memungkinkan
peningkatan kapasitas
pengisian, peningkatan celah pembuangan, menghaluskan
tan
terkontrolnya proses
pembuangan.
Desain flat floor body
memiliki karakteristik adanya keausan yang konstan pada bagian
belakang body. Keunggulan tersebut diperoleh dari :
- 12O kemiringan body bagian depan memungkinkan pembebanan yang merata pada kondisi jalan yang baik
- Baja dengan
kekerasan
400
Brinell pada
pemukaan
body meningkatkan
ketahanan terhadap keausan.
3. Mine Specific
Design (MSD) Body
MSD body merupakan flat floor design yang
dikembangkan untuk meningkatkan
kapasitas beban dan
menurunkan biaya
per
ton. Setiap
MSD
body didesain
menyesuaikan
dengan
profil
tambang dan
dibuat
sesuai kebutuhan
tambang
tertentu.
Komponen Penggerak pada Off Highway
Truck
Tenaga penggerak Off Highway Truck diperoleh dari engine yang ditransmisikan
menuju torque converter, transmisi, transfer gear, differential, final
drive dan ban. Pada off
highway truck yang terbaru sudah menggunakan sistem kontrol secara elektronik
dengan
tingkat kehandalan yang tinggi dan pengontrolan yang lebih presisi. Komponen-komponen utama sistem penggerak pada offhighway
truck
adalah :
·
Engine, Engine merupakan komponen penghasil tenaga sesuai dengan beban yang
diterima oleh
machine. Berbagai jenis
engine
dipasang pada off
highway truck Caterpillar mulai dari 53 – 1600 horsepower dengan berbagai teknologi engine yang
dipergunakan, mulai dari mechanical hingga electronic engine.
·
Torque Converter, Tenaga dari engine kemudian
diteruskan ke torque
converter.
Torque converter merupakan komponen
yang
berfungsi melipatgandakan
torsi
sehingga putaran engine dapat dirubah menjadi torsi yang tinggi untuk
melakukan
kerja.
·
Transmisi, Dari torque converter tenaga diteruskan ke transmisi. Transmisi merupakan
komponen yang berfungsi untuk
mengatur kecepatan, torsi dan arah putaran.
·
Axle, Tenaga diteruskan dan dikontrol dari transmisi menuju
masing-masing roda
menggunakan mekanisme bevel gear, differential, brake dan final drive yang terdapat dalam suatu komponen yang disebut axle.
· Brake, Brake merupakan sistem yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan pergerakan machine.
·
Final Drive, Final drive merupakan komponen penerus tenaga akhir menuju ke roda.
Final drive dapat menurunkan kecepatan dan peningkatan torsi.
·
Rim & Tyre, Dari final
drive tenaga dipindahkan ke roda (tyre) melalui mekanisme Rim
merupakan komponen penyangga
roda
(tyre) dengan susunan seperti pada gambar
diatas.
System Hydraulic
pada Off Highway Truck
System hydraulic terdiri dari sejumlah komponen yang bekerjasama untuk
menghasilkan kerja. Pada off highway truck, system
hydraulic digunakan untuk mengangkat dan menurunkan dump body. Komponen yang bekerjasama untuk melakukan kerja adalah :
a. Engine, Engine menghasilkan energi mekanis yang selanjutnya diteruskan menuju
pompa hydraulic.
b. Pompa
Hydraulic,
Pompa
hydraulic
pump mengubah energi mekanis dari
engine menjadi
energi
fluida dengan
menghasilkan aliran fluida
atau
oil menuju
system
hydraulic.
c. Control Valve, Control valve merupakan komponen yang mengatur jumlah dan arah aliran yang akan menuju hydraulic cylinder.
d. Hoist Cylinder, Hydraulic cylinder mengubah energy fluida menjadi energi mekanis
yang menggerakkan sepasang hoist cylinder untuk menaikkan dan menurunkan dump body saat pembuangan muatan. Disamping itu sepasang hydraulic cylinder lainnya
terpasang pada kedua roda depan untuk membelokkan machine kekiri dan kekanan.
|
Gambar 47
Perawatan pencegahan
atau Preventive
maintenance atau
yang ayng sering kita sebut dengan PM adalah suatu pekerjaan yang diulaksanakan untuk menjaga kondisi dan unjuk kerja unit alat berat tersebut selalu dalam keadaan prima sesuai dengan spesifikasinya,
dengan terjaganya kiondisi maka alat tersebut akan menhasilkan/produksi yang sangat tinggi dan menghasilkan :
1. Alat bekerja dengan
efektif dan efisien
2. Kerusakan mendadak tidak terjadi
3. Kesiapan alat beroperasi sangat tinggi
4. Biaya operasi rendah
5. Usia alat tersebut menjadi optimim
6. Keamanan alat terjamin
7. Harga jual menjadi lebih tinggi sete;lah pakai
Dengan demikian dapat disimpulkan dengan perawatan yang baik maka
target produksi yang diinginkan akan tercapai dan keuntungan sudah dipastikan akan
tercapai dengan biaya operasi yang rendah.
Ada 6 pekerjaan dasar dalam perawatan yang harus
dilakukan yaitu:
1. Perawata berkala
2. Mengontrolan kontamiasi
3. Pengambilan oli sampel secara berkala
1. Perawata berkala
Perawatan berkala adalah perawata minimum yang diberikan terhadap alat berat tepat waktu atau dilaksanakan sesuai dengan jadwal perawatan alat yang telah direncanakan. Tujuan dari dilaksanakannya PM
adalah untuk mencegah timbulnya kerusakan pada sistim
atau komponen pendukung sistim dengan
cara
melakukan perbaikan atau penggantian
komponen tepat waktu, tentu hal ini dapat dimengerti apabila komponen dalam sisti memiliki batas usia pakai
yang
terbatas, oleh karena itu PM perlu dilakukan agar komponen yang bekerja
dalam sistim selalu dalam kondisi prima.
Untukm melaksanakan PM dengan benar baik prosedur maupun suplay untukm
melakukannya maka diuperlukan suatu rujukan baku, di alat
beratn rujukan
yang
dapat digunakan adalah buku pedoman perawatan dari unit alat
berat
itu sendiri,
Dalam pelaksanaannya secara umum PM melakukan pemeriksaan,
penggantian, penyetelan, perbaikan, dan
pengambilan data, semua aktifitas
tersebut dilakukan sesuai dengan jawal yang telah ditentukan sebelumnya,
acuan untuk PM alat berat biasanya yang dipergunakan adalah waktu atau jam kerja unit alat berat itu sendiri, adapun interval pelaksanaan PM adalah 10 Jam
atau harian, 250 jam, 500 Jam, 1000 Jam, 2000 Jam, 3000 Jam Dst
2. Pengontrolan Kontaminasi
Pengotrolan
kontaminasi
adalah
salah satu
program usaha pencegahan
timbulnya atau masuknya kotoran yang tidak diinginkan kedalam sistim di alat
berat, terutama dalam sistim pelumasan, baik itu negine, transmissi, hidrolik dan bahan bakar.
Program pengontrolan kontaminasi adalah untuk mencegah timbulnya
kerusakan komponen pada sistim atau komponen pendukung yang
mengakibatkan penurunan kinerja dari alat
berat, kerusakan dan penurunan kinerja alat
dikarenakan dari beberapa kompponen
memiliki dimensi ukuran
yang
tingkat toleransi ukuran yang sangat kecil dan presisi, sehingga jika terjadi
kontaminasi kedalam
sistim, besar kemungkinan kontaminasi tersebut akan
menimbulkan kerusakan
atau keausan yang
berlebih, bahkan menimbulkan
kemacetan komponen.
Kontaminasi yang dikendalikan adalah :
1. Partikel
Bagaimana kontaminasi bisa berada dalam sistim, hal ini bisa terjadi dari dalam
atau dari luar sistim, yang dari luar masuk melalu pada saat penggatian filter, penggantian oli,
yang sebelumnya sudah tercemar ditempat penyimpanan, sedangka
dari dalam adalah timbulnya partikel logam yang akibat dari keausan komponen dalam sistim.
Kontamiasi yang berupa partikel secara dimensi dinyatakan dalam satuan mikron, sebagai ilistrasi seberapa besar mikron dibanding dengan besarnya
|
Gambar 48
Secara teknis
kontaminasi dapat mngganggu kinerja sistim, efek buruk
dari kontaminasi sering tidak langsung dirasakan akan tetapi secara perlahan-lahan dan dapat dirasakan kerusakan setelah lama, kontaminasi adalah perusak diam
diam yang nyaris tidak terlihat langsung.
Untuk mencegah terjadinya kontaminasi ada beberapa hal yang harus
dilakukan setiap unit akan dioperasikan yaitu:
1. Menjaga kebersihan tempat kerja
2. Menjaga kebersihan tempat penyimpanan
3. Melakukan penggantian/penambahan oli sesuai dengan prosedur
4. Penanganan dan penyimpanan suku cadang
5. Penanganan dan penyimpanan Hose
6. Proses perbaikan sesuai dengan prosedur
7. Menggunkan peralatan yang benar.
3. Pengambilan Oli Sampel Secara Berkala
Pengambialan oli secara berkala bertujuan untuk menganlisa kandungan
dan kualitas oli di laboratorium, dimana olil tersebut diperiksa kandungan-
kandungannya sesuai dengan perutukannya dari kemungkinan telah
terjadi
kontaminasi yang berakibat kemampuan oli tersebut berubah,
dari hasil uji
laboratorium selanjutnya dapat dilakukan tindakan pencegahan.
Memonitor kondisi
alat
adalah aktifitas pemeriksaan, pemantauan, atau pengujian pada sistim
secara berkala, tujuannya untuk mengetahuai kondisi dan unjuk kerja sistim, untumendapatkan hasil sbb;
1. Menekan pembiayaan operasonal
2. Mendeteksi adanya kerusakan lebih awal
3. Melakukan langkah-langkah perbaikan
4. Mengetahui sisa usia pakai alat yang optimum
5. Mencegah kerusakan
parah
4. Penjadwalan perawatan
Penjadwalan perawatan adalah proses pengaturan penentuan waktu
pelaksanaan perawatan, hal ini mutlak diperlukan untuk melakukan pengaturan waktu yang paling optimum sehingga proses perawatan dapat dilaksanakan sebaik mungkin dengan penggunaan sumber daya yang seefisien mungkin.
Penjadwalan dilakukan sebelum
kegiatan perawatan dimulai karena hal ini
berkaitan dengan strategi perawatan yang akan dilakukan untuk
unit
tersebut.
Penjadwalan dilakukan sebelum kegiatan dari strategi yang telah ditentukan
maka semua aktifitas yang akan dilaksanakan dalam
proses perawatan ditentukan waktun
pelaksanaannya,
penjadwalan
merupakan suatu pedoman
yang
memiliki
visi
jauh kedepan, berkaitan dengan tujuan dilakukan perawatan
adalah keuntungan bisnis dengan alat berat yang digunakannya sebagal alat
produksi. Hasil
dari strategi
perawatan adalah suatu skema waktu perawatan
yang
akan dilakukan.
5. Pencatatan
Pencatatan ini adalah proses
dekumentasi semua aktifitas dan biaya yang
terjadi selama pengoperasian dan
perawatan
alat berat, tujuan dilaksanakan
pencatatan ini agar didapat data untuk dianalisa sehingga proses
perawatan
dapat diukur dapat meningkatkan unjuk
kerja unit.
1. Manfaat perawatan pencegahan.
Manfaat yang diperoleh oleh bagi pemilik unit alat berat jika PM dilakukan adalah
• Alat bekerja dengan
effektif dan effisien.
• Rusak mendadak menjadi minim.
• Kesiapan alat beroperasi tinggi.
• biaya operasi relative rendah.
• Usia alat menjadi optimum.
• Keamanan kerja alat terjamin.
• Harga unit bekas
menjadi tinggi.
Dengan hasil seperti di
atas
maka kesimpulannya adalah bahwa dengan perawatan yang baik maka
target produksi yang diinginkan tentu akan bisa dicapai dimana pada akhirnya akan juga mendukung diperolehnya keuntungan bisnis yang tinggi
dengan biaya rendah.
• Pengecekan
• Penyetelan
• Pelumasan
• Penggantian
• Pengetesan
Semua pekerjaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan prosedur dari pabrik untuk mendapatkan semua manfaat dari Preventive Maintenance. Untuk detail dari pekerjaan yang harus dilakukan bisa di lihat pada Operation Maintenance
Manual.
check list
Check list ini adalah daftar tugas yang digunakan oleh teknisi untuk melakukan
schedule maintenance, Part Number dari penggantian part, dalam melaksanakan Preventive maintenance (PM) yang terencana
PM checklist bukan pengganti dari Operation and Maintenance Manual, tetapi merupakan salah satu formulir
yang harus diisi oleh teknisi ketika melakukan maintenance, dengan menggunakan checklist PM teknisi akan dapat
melakukan pekerjaan secara
lengkap tanpa ada yang terlewatkan, serta pekerjaan maintenance menjadi aman dan effisien, berikut ini beberapa tugas
pekerjaan yang harus dilakukan pada setiap melaksanakan perawatan
2. Maintenance (perawtan) Interval
Maintenance
interval adalah suatu rencana
perawatan
yang terjadwal pelaksanaan
dengan tenggang waktu tertentu yaitu atau jarak tertentu, dan dilaksanakan dengan tepat waktu, misalnya perawatan setiap 10 Jam, 50 Jam,
250 Jam, 500 Jam, 1000 jam dan 2000 Jam operasi, contoh berikut:
a. Every setiap 10 service hour/daily
Item
|
Service
|
Walk-Around Inspection
|
Inspect machine
|
Engine Crankcase
|
Check oil level
|
Transmission
|
Check oil level
|
Hydraulic Tank
|
Check oil level
|
Radiator
|
Check coolant level
|
Fuel Tank
|
Drain water and sediment
|
Seat Belt
|
Inspect for wear or damage
|
Indicators and Gauges
|
Test, inspect
|
Winch (If Equipped)
|
Check oil level
|
Back-up Alarm
|
Test
|
b.
Merawat setiap 50 Jam Operasi (Weekly)
Item
|
Service
|
Bevel Gear Compartment -
|
Check oil level
|
Track Pins -
|
Inspect
|
Cab
Air System -
|
Clean filters
|
Ripper Linkage and Cylinder
Bearings
|
- Lubricate
|
c. Merawat setiap 250 jam Operasi
Item
|
Service
|
Engine Crankcase
|
Change oil
and filter.
If
sulfur
content in the fuel is more than
1.5% by weight, use an oil with a
TBN of
30 and
reduce the
oil change interval by one half
|
Cooling System
|
Add coolant additive
|
Final Drives
|
Check oil level
|
Oil
Cooled Steering Brake/Clutch
|
Check oil level
|
Brakes
|
Test
|
Tracks
|
Adjust
|
Fan and Alternator Belt
|
Inspect, adjust, replace
|
Batteries
|
Check electrolyte lev
|
Engine Valve Lash
|
Adjust on new, rebuilt or
reconditioned engines at first
oil
change, then at normal interval
thereafter
|
d.
Merawat setiap 500 jam Operasi
Item
|
Service
|
Transmission 3F/3R
|
Change filter
|
Hydraulic System
|
Change filter
|
Universal Joints
|
Lubricate
|
Power Take-Off (If Equipped)
|
Lubricate
|
Power Take-Off Bearing (If
Equipped)
|
Lubricate
|
Fuel System
|
Change filter
|
Fuel Tank
|
Clean cap and fill
screen
|
Winch Filter and Magnetic Strainer
(If Equipped)
|
Change element, wash strainer
|
e. Merawat setiap 1000 Jam operasi
Item
|
Service
|
Engine Crankcase Breather
|
Clean Breather
|
Transmission
|
Change Oil - Wash Breather
|
Final Drives
|
Change Oil
|
Winch (If Equipped)
|
Change Oil - Wash Breather
|
Rollover Protective Structure
(ROPS)
|
Inspect
|
Hydraulic
Tank
|
Change Oil
|
Engine Valve Lash
|
Adjust
|
Bevel Gear Compartment
|
Change Oil And Breather
|
Oil Cooled Steering Brake/Clutch
|
Change Oil
|
PCV Valve (If Equipped)
|
Replace Diaphragms
|
f. Merawat setiap 2000 Jam operasi
Item
|
Service
|
Engine Valve Lash
|
Adjust
|
Hydraulic system oil
|
Change oil
|
Cooling system
|
Change coolant
|
Track roller frame guide
|
Inpect for wear
|
Dari semua daftar peraatan tersebut diatas
tidak
berlaku untuk semua jenis
alat berat. Akan tetapi berbeda-beda, untuk lebih tepatnya harus merujuk pada
literatur dari jenis/model
alat
berat yang sedang dikerjakan.
Untuk Perawatan 2000 Jam Operasi, maka yang dilakukan adalah mulai dari
10, 50, 250, 500, 1000 Jam operasi tetap dilaksanakan.