Jumat, 07 September 2018

SKEMA SISTEM PEMINDAH DAYA TRUCK DUMP KOMATSU 730E


Add caption

Dump truck adalah sebuah alat pengangkut material dari jarak sedang hingga jauh, dimana material yang dibawa oleh dump truck dapat diisikan oleh excavator, wheel loader, maupun shovel.Dewasa ini sudah terdapat berbagai macam tipe dump truck Komatsu.Dump truck Komatsu secara garis besar dapat diabagi ke dalam dua tipe, yaitu dump truck mekanikal dan dump truck elektrikal.Dump truck sangat cocok untuk dioperasikan di area tambang.Dengan kapasitas angkut yang cukup besar,alat ini sangat produktif.

Dump Truck tipe Haulpak Electric 730 E



Susunan Produk Dump Truck
Off-highway dump truck & articulated dump truck



Gambaran Umum
Berikut ditunjukkan gambaran umum (general view) dari sebuah Dump Truck HD465-7.


Komatsu Dump Truck Mekanikal 465-7


1.  Dump body
2.  Steering and hoist oil tank
3.  Operator’s cab
4.  Rear view mirror
5.  Under mirror
6.  Combination lamp
7.  Head lamp
8.  Handrail
9.  Step
10. Radiator
11. After cooler
12. Rear combination lamp
13. Back-up lamp
14. Tail lamp
15. Fuel tank


Berikut ditunjukkan gambaran umum dari sebuah articulated dump truck HM400-2

Komatsu Dump Truck HM400-2(articulated)


1. Hydraulic tank
2. Dump body
3. Rear wheel
4. Hoist cylinder
5. Front wheel
6. Turn signal lamp
7. Head lamp
8. Air cleaner
9. Fuel tank

Berikut ditunjukkan gambaran umum dari Komatsu Electrical Dump Truck 730E.




Komatsu Dump Truck 730E (electrical)


1.  Canopy spill guard
2.  Operator’s cab
3.  Dump body
4.  Wheel motor
5.  Rear tire
6.  Front wheel
7.  Turn lamp
8.  Radiator
9.  Air cleaner



Power train
Berikut ditunjukkan gambar komponen power train dump truck HD465-7.




1. Engine
2. Output shaft (damper)
3. Front drive shaft
4. Brake cooling pump
5. Torque converter transmission charge pump and brake           cooling charge pump



8.  Transmission
9.  Rear drive shaft
10. Differential gear
11. Drive shaft
12. Brake
13. Tire
14. Final drive
15. Parking brake
16. Steering and, hoist and hoist
control pump




Berikut ditunjukkan komponen power train dari dump truck HM400-2


1.  Engine
2.  Output shaft
3.  Front drive shaft
4.  Brake cooling & brake system pump
5.  Power train, front brake cooling, diff.      lock control pump



8.  Steering hoist control
9.  Transmission
10. Oscillation hitch
11. Center drive shaft
12. Front diff.
13. ront diff. lock
14. Tire
15. Final drive (front)
16. Brake front
17. Rear drive shaft (front)
18. Center diff.
19. Center diff.lock
20. Tire
21. Final drive (center)
22. Brake
23. Rear drive shaft (rear)
24. Rear diff.
25. Rear diff. lock
26. Tire
27. Final drive (rear)
28. Brake (rear)
29. Interaxle diff. lock

Berikut dutunjukkan komponen power train dari sebuah electrical dump truck 730E.



Berikut keterangan mengenai arti kode pada Komatsu dump truck.







Komponen utama Off Highway Truck dibuat dengan ketahanan dan kekuatan tinggi sehingga dapat bertahan pada kondisi pengoperasian yang berat dalam jangka waktu lama. Komponen tersebut terdiri dari :
a.  Main Frame
Main frame menggunakan Box-Section Design dan besi cor pada area yang memiliki stress tinggi. Bahan frame terbuat dari mild steel dengan yield strength 42.000 psi dan
besi  cor  (casting)  dengan  yield  strength  minimum 35.000  psi,  sehingga  memiliki
fleksibilitas, tahan terhadap tekanan dan beban kejut meskipun pada kondisi daerah operasi yang sangat dingin.
b.  Cabin
Cabin memberikan perlindungan yang baik terhadap keselamatan operator dengan dilengkapi  system perlindungan  apabila  terguling  atau disebut Rollover  Protection
Structure (ROPS).
c.  Suspension
Didesain untuk meredam kejutan karena kondisi jalan atau tempat pembuangan yang buruk. Dengan adanya suspension akan diperoleh usia main frame yang lebih panjang.
Off-High Way Truck terdiri dari empat buah suspension independent dengan system
oil pneumatic. d.  Dump Body
Dump body merupakan komponen dengan permukaan baja yang sangat tahan aus, yang             digunakan untuk menampung muatan. Dump body yang dapat dipasang pada
Off highway truck     terdiri dari tiga macam, yaitu :
1.  Dual-Slope Body
Dual-slope body memiliki desain dengan lantai berbentuk V untuk meningkatkan penahanan beban, menjaga center of gravity tetap rendah, mengurangi beban


kejut, dan menjaga distribusi beban yang optimal pada saat menanjak dan pada kondisi jalan yang buruk.
Keunggulan tersebut diperoleh dari :
-     Kekuatan sisi samping atas body diperkuat untuk menjaga body dari kerusakan yang disebabkan oleh loading tool dan kejatuhan material.
-     8OV mengurangi beban kejut dan menjaga beban tetap ditengah.
-     7,5O kemiringan body bagian depan dan 16O body belakang menjaga beban tetap stabil pada tanjakan.
2.  Flat Floor Body
Flat floor body di desain dengan sedikit kemiringan yang memungkinkan peningkatan kapasitas pengisian, peningkatan celah pembuangan, menghaluskan tan terkontrolnya proses pembuangan. Desain flat floor body memiliki karakteristik adanya keausan yang konstan pada bagian belakang body. Keunggulan tersebut diperoleh dari :
-     12O kemiringan body bagian depan memungkinkan pembebanan yang merata pada kondisi jalan yang baik
-     Baja  dengan  kekerasan  400  Brinell  pada  pemukaan  body  meningkatkan
ketahanan terhadap keausan.
3.  Mine Specific Design (MSD) Body
MSD body merupakan flat floor design yang dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas  beban  dan  menurunkan  biaya  per  ton.  Setiap  MSD  body  didesain
menyesuaikan  dengan  profil  tambang  dan  dibuat  sesuai  kebutuhan  tambang
tertentu.
Komponen Penggerak pada Off Highway Truck
Tenaga penggerak Off Highway Truck diperoleh dari engine yang ditransmisikan menuju torque converter, transmisi, transfer gear, differential, final drive dan ban. Pada off
highway truck yang terbaru sudah menggunakan sistem kontrol secara elektronik dengan
tingkat kehandalan yang tinggi dan pengontrolan yang lebih presisi. Komponen-komponen utama sistem penggerak pada offhighway truck adalah :

·       Engine, Engine merupakan komponen penghasil tenaga sesuai dengan beban yang diterima oleh machine. Berbagai jenis engine dipasang pada off highway truck Caterpillar mulai dari 53 1600 horsepower dengan berbagai teknologi engine yang dipergunakan, mulai dari mechanical hingga electronic engine.
·       Torque  Converter, Tenaga  dari  engine  kemudian  diteruskan  ke  torque  converter.
Torque converter merupakan komponen yang berfungsi melipatgandakan torsi sehingga putaran engine dapat dirubah menjadi torsi yang tinggi untuk melakukan kerja.
·       Transmisi, Dari torque converter tenaga diteruskan ke transmisi. Transmisi merupakan
komponen yang berfungsi untuk mengatur kecepatan, torsi dan arah putaran.


·       Axle, Tenaga diteruskan dan dikontrol  dari transmisi  menuju  masing-masing roda menggunakan mekanisme bevel gear, differential, brake dan final drive yang terdapat dalam suatu komponen yang disebut axle.
·       Brake, Brake merupakan sistem yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan pergerakan machine.
·       Final Drive, Final drive merupakan komponen penerus tenaga akhir menuju ke roda.
Final drive dapat menurunkan kecepatan dan peningkatan torsi.
·       Rim & Tyre, Dari final drive tenaga dipindahkan ke roda (tyre) melalui mekanisme Rim merupakan komponen penyangga roda (tyre) dengan susunan seperti pada gambar diatas.
System Hydraulic pada Off Highway Truck

System hydraulic terdiri dari sejumlah komponen yang bekerjasama untuk menghasilkan kerja. Pada off highway truck, system hydraulic digunakan untuk mengangkat                  dan                         menurunkan             dump   body.    Komponen   yang   bekerjasama    untuk melakukan kerja adalah :

a.  Engine, Engine menghasilkan energi mekanis yang selanjutnya diteruskan menuju pompa hydraulic.
b.  Pompa  Hydraulic, Pompa  hydraulic  pump  mengubah  energi  mekanis  dari  engine menjadi  energi  fluida  dengan  menghasilkan aliran  fluida  atau  oil  menuju  system
hydraulic.
c.  Control Valve, Control valve merupakan komponen yang mengatur jumlah dan arah aliran yang akan menuju hydraulic cylinder.
d.  Hoist Cylinder, Hydraulic cylinder mengubah energy fluida menjadi energi mekanis
yang menggerakkan sepasang hoist cylinder untuk menaikkan dan menurunkan dump body saat pembuangan muatan. Disamping itu sepasang hydraulic cylinder lainnya terpasang pada kedua roda depan untuk membelokkan machine kekiri dan kekanan.




 
PERAWATAN PENCEGAHAN (PREVENTIVE MAINTENANCE)

















Gambar 47



Perawatan pencegahan atau Preventive maintenance atau yang ayng sering kita   sebut dengan PM adalah suatu pekerjaan yang diulaksanakan untuk menjaga kondisi dan unjuk kerja unit alat berat tersebut selalu dalam keadaan prima sesuai dengan spesifikasinya, dengan terjaganya kiondisi maka alat tersebut akan menhasilkan/produksi yang sangat tinggi dan menghasilkan :
1.   Alat bekerja dengan efektif dan efisien
2.   Kerusakan mendadak tidak terjadi
3.   Kesiapan alat beroperasi sangat tinggi
4.   Biaya operasi rendah
5.   Usia alat tersebut menjadi optimim
6.   Keamanan alat terjamin
7.   Harga jual menjadi lebih tinggi sete;lah pakai

Dengan demikian dapat disimpulkan dengan perawatan yang baik maka target produksi yang diinginkan akan tercapai dan keuntungan sudah dipastikan akan tercapai dengan biaya operasi yang rendah.
Ada 6 pekerjaan dasar dalam perawatan yang harus dilakukan yaitu:

1.   Perawata berkala
2.   Mengontrolan kontamiasi
3.   Pengambilan oli sampel secara berkala

1.   Perawata berkala

Perawatan berkala adalah perawata minimum yang diberikan terhadap alat berat tepat waktu atau dilaksanakan sesuai dengan jadwal perawatan alat yang telah direncanakan. Tujuan dari dilaksanakannya PM adalah untuk mencegah timbulnya kerusakan pada sistim atau komponen pendukung sistim dengan cara melakukan perbaikan atau penggantian komponen tepat waktu, tentu hal ini dapat dimengerti apabila komponen dalam sisti memiliki batas usia pakai yang terbatas, oleh karena itu PM perlu dilakukan agar komponen yang bekerja dalam sistim selalu dalam kondisi prima.


Untukm melaksanakan PM dengan benar baik prosedur maupun suplay untukm melakukannya maka diuperlukan suatu rujukan baku, di alat beratn rujukan yang dapat digunakan adalah buku pedoman perawatan dari unit alat berat itu sendiri,

Dalam    pelaksanaannya   secara    umum    PM     melakukan    pemeriksaan, penggantian, penyetelan, perbaikan, dan pengambilan data, semua aktifitas tersebut dilakukan sesuai dengan jawal yang telah ditentukan sebelumnya, acuan untuk PM alat berat biasanya yang dipergunakan adalah waktu atau jam kerja unit alat berat itu sendiri, adapun interval pelaksanaan PM adalah 10 Jam atau harian, 250 jam, 500 Jam, 1000 Jam, 2000 Jam, 3000 Jam Dst

2.   Pengontrolan Kontaminasi

Pengotrolan  kontaminasi  adalah  salah  satu  program  usaha    pencegahan timbulnya atau masuknya kotoran yang tidak diinginkan kedalam sistim di alat berat, terutama dalam sistim pelumasan, baik itu negine, transmissi, hidrolik dan bahan bakar.
Program    pengontrolan   kontaminasi   adalah   untuk   mencegah    timbulnya kerusakan                    komponen       pada    sistim   atau    komponen    pendukung   yang mengakibatkan penurunan kinerja dari alat berat, kerusakan dan penurunan kinerja alat dikarenakan dari beberapa kompponen memiliki dimensi ukuran yang tingkat toleransi ukuran yang sangat kecil dan presisi, sehingga jika terjadi kontaminasi kedalam sistim, besar kemungkinan kontaminasi tersebut akan menimbulkan kerusakan atau keausan yang berlebih, bahkan menimbulkan kemacetan komponen.
Kontaminasi yang dikendalikan adalah :
1.   Partikel
Bagaimana kontaminasi bisa berada dalam sistim, hal ini bisa terjadi dari dalam atau dari luar sistim, yang dari luar masuk melalu pada saat penggatian filter, penggantian oli, yang sebelumnya sudah tercemar ditempat penyimpanan, sedangka dari dalam adalah timbulnya partikel logam yang akibat dari keausan komponen dalam sistim.



Kontamiasi yang berupa partikel  secara dimensi  dinyatakan dalam satuan mikron, sebagai ilistrasi seberapa besar mikron dibanding dengan besarnya


















 
rambut bisa dilihat pada gambar 48
Gambar 48


Secara teknis kontaminasi dapat mngganggu kinerja sistim, efek buruk dari kontaminasi sering tidak langsung dirasakan akan tetapi secara perlahan-lahan dan dapat dirasakan kerusakan setelah lama, kontaminasi adalah perusak diam diam yang nyaris tidak terlihat langsung.

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi ada beberapa hal yang harus dilakukan setiap unit akan dioperasikan yaitu:
1.   Menjaga kebersihan tempat kerja
2.   Menjaga kebersihan tempat penyimpanan
3.   Melakukan penggantian/penambahan oli sesuai dengan prosedur
4.   Penanganan dan penyimpanan suku cadang
5.   Penanganan dan penyimpanan Hose
6.   Proses perbaikan sesuai dengan prosedur
7.   Menggunkan peralatan yang benar.

3.   Pengambilan Oli Sampel Secara Berkala

Pengambialan oli secara berkala bertujuan untuk menganlisa kandungan dan kualitas oli di laboratorium, dimana olil tersebut diperiksa kandungan- kandungannya sesuai dengan perutukannya dari kemungkinan telah terjadi kontaminasi yang berakibat kemampuan oli tersebut berubah, dari hasil uji laboratorium selanjutnya dapat dilakukan tindakan pencegahan.


Memonitor kondisi alat adalah aktifitas pemeriksaan, pemantauan, atau pengujian pada sistim secara berkala, tujuannya untuk mengetahuai kondisi dan unjuk kerja sistim, untumendapatkan hasil sbb;
1.   Menekan pembiayaan operasonal
2.   Mendeteksi adanya kerusakan lebih awal
3.   Melakukan langkah-langkah perbaikan
4.   Mengetahui sisa usia pakai alat yang optimum
5.   Mencegah kerusakan parah




4.   Penjadwalan perawatan

Penjadwalan   perawatan    adalah    proses    pengaturan   penentuan   waktu pelaksanaan perawatan, hal ini mutlak diperlukan untuk melakukan pengaturan waktu yang paling optimum sehingga proses perawatan dapat dilaksanakan sebaik mungkin dengan penggunaan sumber daya yang seefisien mungkin.

Penjadwalan dilakukan sebelum kegiatan perawatan dimulai karena hal ini berkaitan dengan strategi perawatan yang akan dilakukan untuk unit tersebut.

Penjadwalan dilakukan sebelum kegiatan dari strategi yang telah ditentukan maka semua aktifitas yang akan dilaksanakan dalam proses perawatan ditentukan waktun pelaksanaannya, penjadwalan merupakan suatu pedoman yang memiliki visi jauh kedepan, berkaitan dengan tujuan dilakukan perawatan adalah keuntungan bisnis dengan alat berat yang digunakannya sebagal alat produksi. Hasil dari strategi perawatan adalah suatu skema waktu perawatan yang akan dilakukan.


5.   Pencatatan

Pencatatan ini adalah proses dekumentasi semua aktifitas dan biaya yang terjadi selama pengoperasian dan perawatan alat berat, tujuan dilaksanakan pencatatan ini agar didapat data untuk dianalisa sehingga proses perawatan dapat diukur dapat meningkatkan unjuk kerja unit.

1.  Manfaat perawatan pencegahan.

Manfaat yang diperoleh oleh bagi pemilik unit alat berat jika PM dilakukan adalah

      Alat bekerja dengan effektif dan effisien.
      Rusak mendadak menjadi minim.
      Kesiapan alat beroperasi tinggi.
      biaya operasi relative rendah.
      Usia alat menjadi optimum.
      Keamanan kerja alat terjamin.
      Harga unit bekas menjadi tinggi.

Dengan hasil seperti di atas maka kesimpulannya adalah bahwa dengan perawatan yang baik maka target produksi yang diinginkan tentu akan bisa dicapai dimana pada akhirnya akan juga mendukung diperolehnya keuntungan bisnis yang tinggi dengan biaya rendah.

     Pengecekan
     Penyetelan
     Pelumasan
     Penggantian
     Pengetesan

Semua pekerjaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan prosedur dari pabrik untuk mendapatkan semua manfaat dari Preventive Maintenance. Untuk detail dari pekerjaan yang harus dilakukan bisa di lihat pada Operation Maintenance Manual.



check list

Check list ini adalah daftar tugas yang digunakan oleh teknisi untuk melakukan schedule                    maintenance,    Part     Number    dari    penggantian   part,    dalam melaksanakan Preventive maintenance (PM) yang terencana


PM checklist bukan pengganti dari Operation and Maintenance Manual, tetapi merupakan salah satu formulir yang harus diisi oleh teknisi ketika melakukan maintenance,   dengan                           menggunakan                   checklist   PM   teknisi   akan  dapat melakukan pekerjaan secara lengkap tanpa ada yang terlewatkan, serta pekerjaan maintenance menjadi aman dan effisien, berikut ini beberapa tugas pekerjaan yang harus dilakukan pada setiap melaksanakan perawatan


2.  Maintenance (perawtan) Interval

Maintenance interval adalah suatu rencana perawatan yang terjadwal pelaksanaan dengan tenggang waktu tertentu yaitu atau jarak tertentu, dan dilaksanakan dengan tepat waktu, misalnya perawatan setiap 10 Jam, 50 Jam,
250 Jam, 500 Jam, 1000 jam dan 2000 Jam operasi, contoh berikut:

a.   Every setiap 10 service hour/daily

Item
Service
Walk-Around Inspection
Inspect machine
Engine Crankcase
Check oil level
Transmission
Check oil level
Hydraulic Tank
Check oil level
Radiator
Check coolant level
Fuel Tank
Drain water and sediment
Seat Belt
Inspect for wear or damage
Indicators and Gauges
Test, inspect
Winch (If Equipped)
Check oil level
Back-up Alarm
Test



b.   Merawat setiap 50 Jam Operasi (Weekly)

Item
Service
Bevel Gear Compartment -
Check oil level
Track Pins -
Inspect
Cab Air System -
Clean filters
Ripper Linkage and Cylinder
Bearings
- Lubricate

c.    Merawat setiap 250 jam Operasi

Item
Service



Engine Crankcase
Change  oil  and  filter.  If  sulfur
content in the fuel is more than
1.5% by weight, use an oil with a
TBN  of  30  and  reduce  the  oil change interval by one half
Cooling System
Add coolant additive
Final Drives
Check oil level



Oil Cooled Steering Brake/Clutch
Check oil level
Brakes
Test
Tracks
Adjust
Fan and Alternator Belt
Inspect, adjust, replace
Batteries
Check electrolyte lev

Engine Valve Lash
Adjust     on     new,     rebuilt     or
reconditioned engines at first oil change, then at normal interval thereafter


d.   Merawat setiap 500 jam Operasi


Item
Service
Transmission 3F/3R
Change filter
Hydraulic System
Change filter
Universal Joints
Lubricate
Power Take-Off (If Equipped)
Lubricate
Power Take-Off Bearing (If
Equipped)
Lubricate
Fuel System
Change filter
Fuel Tank
Clean cap and fill screen
Winch Filter and Magnetic Strainer
(If Equipped)
Change element, wash strainer


e.    Merawat setiap 1000 Jam operasi

Item
Service
Engine Crankcase Breather

Clean Breather
Transmission

Change Oil - Wash Breather
Final Drives
Change Oil
Winch (If Equipped)

Change Oil - Wash Breather
Rollover Protective Structure
(ROPS)

Inspect
Hydraulic Tank
Change Oil
Engine Valve Lash
Adjust
Bevel Gear Compartment
Change Oil And Breather
Oil Cooled Steering Brake/Clutch
Change Oil
PCV Valve (If Equipped)
Replace Diaphragms




f.     Merawat setiap 2000 Jam operasi

Item
Service
Engine Valve Lash
Adjust
Hydraulic system oil
Change oil
Cooling system
Change coolant
Track roller frame guide
Inpect for wear




Dari semua daftar peraatan tersebut diatas tidak berlaku untuk semua jenis alat berat. Akan tetapi berbeda-beda, untuk lebih tepatnya harus merujuk pada literatur dari jenis/model alat berat yang sedang dikerjakan.

Untuk Perawatan 2000 Jam Operasi, maka yang dilakukan adalah mulai dari
10, 50, 250, 500, 1000 Jam operasi tetap dilaksanakan.