Senin, 05 Oktober 2020

Memahami Prinsip Kerja Mesin Bensin 2 Tak dan 4 Tak

 


Untuk lebih mempermudah memahami proses cara kerja mesin bensin 2 tak dan 4 tak, perlu dipahami terlebih dahulu Istilah-istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif

TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre): Posisi piston berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft).



TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre): Posisi piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).

Ruang bilas yaitu ruangan di bawah piston dimana terdapat poros engkol (crankshaft). Sering disebut sebagai bak engkol (crankcase) berfungsi gas hasil campuran udara, bahan bakar dan pelumas bisa tercampur lebih merata.

Pembilasan (scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil pembakaran dan proses pemasukan gas untuk pembakaran dalam ruang bakar.

Reed valve adalah katup satu arah yang membuka saat terjadi kevakuman diruang engkol akibat piston bergerak dari TMB ke TMA sehingga campuran udara dan bahan bakar masuk keruang engkol,dan menutup saat ruang engkol terdapat tekanan kompresi akibat piston bergerak dari TMA ke TMB.

Overlap adalah sebuah kondisi dimana kedua katup masuk dan keluar berada dalam possisi sedikit terbuka pada akhir langkah buang hingga awal langkah hisap.

Motor bakar dua tak adalah mesin pembakaran dalam mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali siklus pembakaran akan mengalami dua langkah piston. Dengan kata lain, mesin 2 tak merupakan mesin yang memiliki siklus kerja dua gerakan piston dalam satu kali putaran poros engkol. Gerakan piston dari TMB ke TMA disebut satu langkah piston (stroke) atau sama dengan setengah putaran poros engkol.

Langkah kerja atau cara kerja motor bensin 2 tak yaitu :

 


Langkah ke 1 Hisap dan Kompresi

Pison bergerak dari TMB menuju Ke TMA : di bawah torak terjadi langkah Isap( pemasukan bahan bakar dari karburator ke ruang poros engkol). Sedangkan diatas torak terjadi langkah kompresi dan langkah pembakaran.

Langkah ke 2 Usaha dan Buang

Piston Bergerak dari TMA menuju Ke TMB : diatas torak terjadi langkah buang dan usaha, Sedangkan dibawah torak terjadi langkah pembilasan( pemasukan bahan bakar baru yang ditampung dari ruang poros engkol menuju ke ruang bakar melalui saluran bilas)

Berikut penjelasan lebih lanjut untuk langkah ke 1 Hisap dan Kompresi

Piston bergerak dari TMA ke TMB.

Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang berada di bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB akan semakin meningkat pula tekanan di ruang bilas. Tekanan kompresi di ruang bilas terjadi akibat adanya reed valve yang menutup lubang saluran yang menghubungkan antara ruang bilas dengan karburator.

Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.

Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.

Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus mendorong keluar gas yang ada di dalam ruang bakar menuju lubang pembuangan.

Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.

Langkah ke 2 Usaha dan Buang

Piston bergerak dari TMB ke TMA.

Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi. Hal ini terjadi akibat gerakan piston dari TMB ke TMA menghasilkan kevakuman, sehingga reed valve akan membuka lubang saluran yang menghubungkan antara ruang bilas dengan karburator. Sehingga campuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam ruang bilas.

Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar.

Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.

Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA (pada mesin bensin busi akan menyala, sedangkan pada mesin diesel akan menyuntikkan bahan bakar) untuk membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi atau penyuntikan bahan bakar tidak terjadi saat piston sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan sempurna oleh nyala api busi atau dengan suntikan bahan bakar.

Motor bakar empat langkah adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali siklus pembakaran akan mengalami empat langkah piston. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi langkah isap (pemasukan),kompresi, tenaga dan langkah buang. Dengan kata lain, mesin 4 tak merupakan mesin yang memiliki siklus kerja empat gerakan piston dalam dua kali putaran poros engkol.

Langkah kerja atau cara kerja motor bensin 4 tak yaitu:



Langkah ke 1 langkah hisap

Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup, putaran poros engkol 0 derajat sampaii 180 derajat, putaran campshaft 0 derajat sampai 90 derajat. Mengakibatkan campuran udara-bahan bakar terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Disetiap awal langkah hisap akan terjadi overlapping, yaitu posisi katup masuk dan keluar berada dalam posisi sedikit terbuka pada akhir langkah buang hingga awal langkah hisap. Sehingga saat awal langkah hisap katup keluar masih sedikit terbuka dan akan menutup rapat beberapa derajat dari TMB saat piston bergerak dari TMB ke TMA.

 

Langkah ke 2 langkah kompresi

Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup, putaran poros engkol 180 derajat sampai 360 derajat, putaran campshaft 90 derajat sampai 180 derajat. Mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi (pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan pada mesin diesel berupa semprotan (suntikan) bahan bakar).

 

Langkah ke 3 langkah Usaha

Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk tertutup dan katup keluar tertutup, putaran poros engkol 360 derajat sampai 540 derajat, putaran campshaft 180 derajat sampai 270 derajat. Piston bergerak dari TMA ke TMB akibat tedorong gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar. Langkah ini adalah proses yang akan menghasilkan tenaga.

 

Langkah ke 4 langkah buang

Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka, putaran poros engkol 540 derajat sampai 720 derajat, putaran campshaft 270 derajat sampai 360 derajat. Mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan. Disetiap akhir langkah buang hingga awal langkah masuk akan terjadi overlapping, yaitu posisi katup masuk dan keluar berada dalam possisi sedikit terbuka pada akhir langkah buang hingga awal langkah hisap. Sehingga saat akhir langkah hisap katup masuk sudah mulai membuka.

 

Overlapping adalah sebuah kondisi dimana kedua katup masuk dan katup buang berada dalam posisi terbuka pada akhir langkah buang hingga awal langkah hisap. Hal ini berfungsi untuk efisiensi kinerja dalam mesin pembakaran dalam. Karena adanya hambatan dari kinerja mekanisme katup dan inersia udara didalam manifold, maka diperlukan pembukaan katup hisap lebih cepat sebelum mencapai TMA untuk mempersiapkan langkah hisap. Derajatoverlapping tergantung dari durasi poros bubungan dan LSA.

Secara spesifik overlapping berfungsi sebagai berikut:

1)   Mempercepat pemasukan bahan bakar, sehingga mampu mengatasi pada putaran tinggi

2)   Memaksimalkan proses pemasukkan bahanbakar.

3)   Sebagai pembilasan ruang bakar, torak, dan silinder yang lebih sempurna dari sisa-sisa pembakaran, sehingga benar-benar bersih.

4)   Membantu pelepasan gas buang(exhaust scavanging).

5)   Pendinginan suhu di ruang bakar.

6)   Gas baru membantu menetralisir gas HC yang sebenarnya beracun, sebelum dikeluarkan.

7)   Mengurangiknocking, yang dikarenakan telat pemasukan bahan bakar pada putaran tinggi.

8)   Mempercepat pencapaian putaran tinggi

Kelebihan Mesin 2 Tak Bensi

Karena cuma terjadi 2 siklus dalam 1 kali usaha maka mesin 2 tak memiliki respon yang cepat dibanding mesin 4 tak

Volume mesin tidak perlu sebesar mesin 4 tak untuk mendapatkan tenaga yang sama

Tenaga lebih besar dibanding mesin 4 tak

konstruksi mesin lebih simpel dibanding mesin 4 Tak

Perawatan lebih mudah dibanding mesin 4 Tak


Kekurangan Mesin 2 Tak Bensin

Bensin lebih boros dibanding Mesin 4 Tak

Mesin cepat panas

Daya tahan mesin kurang kuat dibanding mesin 4 Tak

RPM mesin tidak bisa tinggi karena akan membuat mesin 2 Tak overheat dan macet

Mengeluarkan asap yang menimbulkan polusi udara karena menggunakan campuran oli di didalam proses pembakarannya



Kelebihan Mesin 4 Tak Bensin

Bensin lebih irit

Daya tahan lebih kuat dibanding mesin 2 Tak

RPM mesin bisa ditingkatkan hingga 15000 RPM ( untuk kompetisi)

Lebih ramah lingkungan



Kekurangan Mesin 4 Tak Bensin

Respon kurang cepat jika dibandingkan mesin 2 Tak

Konstruksi mesin lebih kompleks dibanding mesin 2 Tak

Untuk mendapatkan tenaga yang sama dengan mesin 2 Tak diperlukan Volume mesin yang lebih besar dibanding mesin 2 Tak

Perawatan mesin lebih mahal


Tes Pemahaman Mesin 2 tak dan 4 tak

Minggu, 27 September 2020

Memahami Klasifikasi Mesin atau Engine Classification

 



Pada pembahasan Klasifikasi mesin ini lebih dimaksudkan pada klasifikasi motor bakar. Klasifikasi mesin adalah suatu rangkaian dari beberapa macam engine hingga menghasilkan beberapa tipe engine yang berbeda atau proses pengelompokkan mesin berdasarkan ciri-ciri persamaan dan perbedaan. Dari pernyataan tersebut pada pembahasan ini akan mengurai klasifikasi yang sering digunakan untuk mengelompokkan mesin berdasarkan ciri-ciri persamaan dan perbedaan..

 


Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang mengubah energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanis. Dari bagan klasifikasi tersebut maka penggolongan yang pertama dilakukan adalah membagi engine berdasarkan tempat terjadinya proses pembakaran dan tempat perubahan energi panas menjadi energi gerak. Apabila kedua peristiwa tadi terjadi dalam ruang yang sama maka engine tersebut dikategorikan sebagai engine dengan jenis internal combustion. Sedangkan apabila ruang tersebut terpisah maka engine tersebut dikategorikan sebagai engine eksternal combustion.

A. Internal Combution Engine (ICE) atau Mesin Pembakaran Dalam

Mesin pembakaran dalam ( internal combustion engine / ICE ) adalah Mesin pembakaran dalam adalah sebuah mesin yang sumber tenaganya berasal dari pengembangan gas-gas panas bertekanan tinggi hasil pembakaran campuran bahan bakar dan udara, yang berlangsung di dalam ruang tertutup dalam mesin, yang disebut ruang bakar (combustion chamber). Pada motor pembakaran dalam, proses pembakaran bahan bakar terjadi didalam mesin itu sendiri, sehingga panas dari hasil pembakaran langsung bisa diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya : pada turbin gas, motor bakar torak dan mesin propulasi pancar gas

Contoh mesin pembakaran dalam sering kita temui pada kendaraan-kendaraan baik sepeda motor, mobil, bus, truk dan lain sebagainya. Mesin pembakaran dalam sendiri berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan antara lain mesin bensin dan mesin diesel.

Kelebihan mesin pembakaran dalam dibandingkan dengan mesin pembakaran luar antara lain :

  • Pemakaian bahan bakar yang digunakan akan lebih hemat karena mesin pembakaran dalam memiliki efiiensi panas yang lebih baik.
  • Konstruksi mesin lebih sederhana (kecil) karena tidak seperti pada mesin pembakaran luar yang memerlukan komponen tambahan, misalnya pada mesin uap maka mesin tersebut memerlukan ketel uap.
  • Karena konstruksi mesin sederha maka mesin pembakaran dalam ini tidak memerlukan tempat yang luas atau tidak memakan tempat dibandingkan dengan mesin pembakaran luar/
  • Lebih cepat dan lebih mudah untuk dijalankan (dioperasikan).

Pada engine jenis internal combustion penggolongan engine selanjutnya terdiri dari: reciprocating engine(mesin piston), dan rotary engine

1.    Reciprocating engine(mesin piston)

Reciprocating engine(mesin piston) merupakan mesin pembakaran dalam, dimana poros engkol diputar oleh piston yang bergerak ke atas dan ke bawah dalam silinder. Pada engine jenis Reciprocating engine(mesin piston) penggolongan engine selanjutnya berdasarkan bahan bakar terdiri dari: Diesel engine dan gasoline engine (mesin bensin). Penggolongan ini juga bisa berdasarkan proses terjadinya pembakaran bahan bakar, mesin diesel proses pembakaran terjadi akibat kompresi tinggi, sendangkan mesin  bensin terjadi akibat adanya percikan bunga api dari busi.

a.   Diesel engine.

Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan mesin diesel (atau mesin pemicu kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (biodiesel). Mesin ini kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.

Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi. Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi termal lebih dari 50%.

Mesin diesel dikembangkan dalam versi dua-tak dan empat-tak. Mesin ini awalnya digunakan sebagai pengganti mesin uap. Sejak tahun 1910-an, mesin ini mulai digunakan untuk kapal dan kapal selam, kemudian diikuti lokomotif, truk, pembangkit listrik, dan peralatan berat lainnya. Pada tahun 1930-an, mesin diesel mulai digunakan untuk mobil. Sejak saat itu, penggunaan mesin diesel terus meningkat dan menurut British Society of Motor Manufacturing and Traders, 50% dari mobil baru yang terjual di Uni Eropa adalah mobil bermesin diesel, bahkan di Prancis mencapai 70%.

Mesin Diesel dua tak

Mesin diesel 2 tak menggunakan 2 langkah atau two-stroke dalam menempuh satu kali siklus kerja. Sementara tiap langkah, itu membutuhkan setengah putaran engkol. Jadi bisa dikatakan prinsip kerja motor diesel 2 langkah adalah mesin yang mengubah energi panas (kimiawi) menjadi energi gerak dengan satu kali putaran engkol.

Energi panas, dihasilkan dari pembakaran antara solar dan oksigen yang dikompresi. Hasil dari pembakaran tersebut akan menimbulkan daya ekspansi yang mendorong piston untuk bergerak.

Mesin Diesel 4 Tak



Penamaan 4 tak itu memiliki arti 4 langkah, atau dalam bahasa Inggris 4-stroke. Yang artinya mesin ini memiliki empat langkah dalam satu siklus kerja. 4 langkah itu adalah :

1)    Langkah hisap

2)    Langkah kompresi

3)    Langkah usaha

4)    Langkah buang

Antara mesin diesel 2 tak dan 4 tak bisa dilihat perbedaannya, mesin diesel 2 tak menghasilkan satu kali pembakaran setiap satu putaran engkol. Hasilnya tenaga lebih besar namun bahan bakar lebih boros. Sementara mesin diesel 4 tak, menghasilkan satu kali pembakaran setiap dua kali putaran engkol. Hasilnya bahan bakar lebih irit namun power kalah. Berikut cara kerja mesin diesel 4 tak

Mesin diesel dari model ruang bakarnya dibagi menjadi dua, yaitu :

1)    Indirect Combustion



Indirect injection berasal dari dua kata, in (anti/tidak) dan direct (langsung). Sehingga bisa diartikan bahwa diesel indirect injection adalah sebuah mesin diesel yang melaksanakan pembakaran tidak secara langsung. Pembakaran tidak langsung artinya, proses pembakaran mesin tidak secara langsung pada ruang piston, namun terdapat sebuah combustion camber yang terletak terpisah dengan ruang piston namun masih memiliki saluran ke ruang piston. Sehingga saat terjadi pembakaran, energi akan tersalurkan ke piston dan akan membuat mesin bekerja maksimal. Tujuan pembakaran tidak langsung ini adalah agar mesin diesel khususnya mesin diesel menengah ke bawah dapat bekerja lebih efisien, dengan menciptakan sebuah ruangan dimana udara dapat menggumpal dengan tekanan yang tinggi. Sehingga saat solar keluar dari injector, pembakaran dapat berlangsung dengan baik.

Pada mesin diesel berkapasitas besar seperti pada truck tronton dan bus, jenis pembakaran indirect tidaklah efektif. Karena sudah mengusung displacement yang besar, sehingga ruang bakar juga memiliki volume yang besar pula. Untuk itu jenis mesin diesel dengan displacement besar banyak menggunakan sistem bahan bakar direct injection.

Secara umum baik mesin diesel direct injection atau bukan, memiliki komponen dengan fungsi yang sama. Namun pada sistem indirect, ada beberapa komponen yang nihil pada sistem direct injection.

·         Glow plug

Glow plug atau busi pijar adalah komponen pada mesin diesel yang berfungsi untuk memanaskan ruang bakar saat kondisi suhu mesin masih dingin. Cara kerja glow plug adalah dengan mengubah energi listrik menjadi panas melalui kawat yang memijar bila dialiri arus listrik. Pada sistem injeksi tidak langsung, busi pijar menjadi komponen wajib karena akan sangat membantu khususnya saat start dingin. Tapi tidak menutup kemungkinan sistem direct injection untuk menggunakan komponen ini. Untuk mesin CRDI dengan kapasitas menengah juga banyak menggunakan glow plug untuk membantu menghidupkan mesin di pagi hari.

·         Combustion Chamber

Sebetulnya, baik mesin bensin atau mesin diesel harus memiliki ruang bakar yang akan digunakan sebagai tempat terjadinya pembakaran. Namun pada mesin diesel khususnya indirect injection, ruang bakar diletakan terpisah dari piston. Umumnya mang ruang bakar terletak tepat diatas piston agar hasil panas pembakaran langsung digunakan untuk menggerakan mesin. Namun pada mesin diesel, memiliki perbandingan kompresi yang tinggi. Sehingga ruang bakar juga menjadi lebih kecil. Jika mesin ini memiliki displacement besar tentu tidak masalah, tapi jika mesin diesel cc kecil maka akan menyulitkan proses pembakaran. Untuk itulah combustion chamber dibuat agar udara dapat lebih menggumpal pada suatu ruang.

Cara Kerja Sistem injeksi tidak langsung mesin diesel Sistem indirect injection hanya memiliki perbedaan saat langkah kompresi dan usaha. Sementara secara umum, cara kerja mesin diesel indirect injection sama dengan prinsip kerja mesin diesel umum. Sebelum menyalakan mesin diesel indirect, terlebih dahulu mengaktifkan glow plug selama sekitar 1 menit agar suhu pada ruang bakar meningkat. 

Keuntungan dari Indirect Injection:

  • Tingkat turbulen yang tetap tinggi di berbagai putaran mesin
  • Tidak memerlukan sistem injeksi yang tinggi
  • Kecil kemungkinan untuk terjadinya penyumbatan pada injektor

Kerugian dari Indirect Injection:

  • Konsumsi BBM yang kurang efisien dan perpindahan panas yang rendah
  • Rasio kompresi yang lebih tinggi dibutuhkan saat start

2)    Direct Injection

Sistem direct injection adalah sistem dimana bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar yang terletak pada bagian mahkota pada piston. Untuk menghasilkan campuran bahan bakar dan udara lebih efektif, maka digunakan nozzle dengan type hole. Pada type direct injection, piston memiliki cavity di bagian muka piston.

Keuntungan dari penggunaan sistem ini :

  • Hemat bahan bakar

Karena bahan bakar diinjeksikan secara langsung ke dalam ceruk pada mahkota dari piston, energi yang di hasilkan pada langkah usaha digunakan sepenuhnya untuk menekan piston ke TMB.

Karena tidak memiliki lubang penghubung antara ruang bakar mula dan ruang bakar utama, sehingga tidak mengalami kerugian pada saat campuran udara dan bahan bakar melewati saluran penghubung.

  • Karena perbandingan kompresi yang rendah pada type ini, akan mengurangi kerugian gesekan yang disebabkan oleh gerakan piston ring dengan cylinder liner.
  • Daerah penyalaan dari ruang bakar lebih kecil sehingga kerugian panas akibat adanya air pendingin dapat dikurangi.
  • Kompresi rasio yang rendah, memudahkan pencapaian TMA pada saat menghidupkan mesin dengan tangan dan engkol starter
  • Kerugian panas dan gesekan yang kecil, maka tidak memerlukan alat penyalaan awal (preheating)
  • Karena konstruksinya yang tanpa ruang bakar mula, beban panas akan menjadi lebih kecil, sehingga tidak ada distorsi pada kedudukan katup (valve seat) maupun keretakan pada cylinder head karena panas berlebihan.

Kerugian dari Direct Injection:

  • Cederung suara mesin lebih kasar dan bising
  • Lebih rentan terhadap penyumbatan dalam injektor karena lubang injektor lebih kecil
  • Output tenaga yang cenderung lebih kecil
  • Turbulensi kecil pada kecepatan rendah

 B.   Spark Ignited Engine


Spark Ignited Engine atau biasa di sebut dengan OTTO engine atau mesin bensin adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.

Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran.

Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya.

Pada mesin bensin, umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang bakar, pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi. Bahan bakar yang becampur udara mengalir kedalam ruang bakar dan dikompresikan dalam ruang bakar, kemudian dipercikan bunga api listrik yang berasal dari busi. Karena itu motor bensin disebut juga sebagai spark ignation engine. Ledakan yang terjadi dalam ruang bakar mendorong torak, kemudian mengerakan poros engkol untuk didistribusikan ke roda.

 Tipe-tipe mesin bensin berdasarkan siklus proses pembakaran adalah:

  • Mesin dua tak, memerlukan dua langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
  • Mesin empat tak, memerlukan empat langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
  • Mesin enam tak, memerlukan enam langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
  • Mesin wankel (rotary engine/wankel engine). memerlukan satu putaran penuh rotor dalam satu siklus pembakaran.

a.    Mesin Bensin 2 tak

Motor bakar dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran akan mengalami dua langkah piston, berbeda dengan putaran empat-tak yang mengalami empat langkah piston dalam satu kali siklus pembakaran, meskipun keempat proses intake, kompresi, tenaga dan pembuangan juga terjadi.

Prinsip kerja Motor bakar dua tak yakni dengan menghasilkan satu siklus di setiap putarannya. Artinya satu putaran engkol berarti satu siklus mesin.

Ini sangat berbeda dengan motor bakar 4 tak yang memiliki dua putaran engkol dalam satu siklus kerja mesin. Motor 4 tak memiliki 4 langkah dimana setiap langkah itu memakan setengah putaran engkol, sementara motor 2 tak itu hanya memiliki 2 langkah sehingga cukup 1 putaran untuk menghasilkan siklus kerja mesin.

Mesin Bensin 4 tak



Four stroke engine adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as, dan satu putaran noken as (camshaft).

Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :

1)    Langkah hisap

2)    Langkah kompresi

3)    Langkah usaha

4)    Langkah buang

Wankel / Rotari engine


Mesin wankel atau disebut juga mesin rotary adalah mesin pembakaran dalam yang digerakkan oleh tekanan yang dihasilkan oleh pembakaran diubah menjadi gerakan berputar pada rotor yang menggerakkan sumbu.

Mesin ini dikembangkan oleh insinyur Jerman Felix Wankel. Dia memulai penelitiannya pada awal tahun 1950an di NSU Motorenwerke AG (NSU) dan prototypenya yang bisa bekerja pada tahun 1957. NSU selanjutnya melisensikan konsepnya kepada beberapa perusahaan lain di seantero dunia untuk memperbaiki konsepnya.

Prinsip Kerja mesin Wankel

Posisi rotor sisi a merupakan proses langkah hisap, pada langkah hisap campuran udara dan bahan bakar dihisap masuk ke ruang vakum.

-       Posisi rotor sisi b awal merupakan proses langkah kompresi, pada langkah ini campuran udara dan bahan bakar dikompresikan, posisi rotor sisi b akhir merupakan proses langkah usaha, pada langkah ini busi membakar campuran udara dan bahan bakar, tekanan tinggi hasil dari pembakaran menghasilkan ledakan dan menimbulkan tenaga untuk menggerakkan rotor.

-       Posisi rotor sisi c merupakan proses langkah pembuangan, pada langkah ini tekanan tinggi hasil pembakaran keluar melalui exhaust port menuju knlapot.

 3.    Rotational Motion Type Engine

Turbin Gas


Turbin gas/ Gas-turbine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar turbin dengan memanfaatkan kompresor dan mesin pembakaran internal. Di dalam turbin gas, energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar sudu turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas terdiri dari tiga komponen utama, yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin.

Turbin gas digunakan sebagai penggerak generator listrik. Agar turbin dapat berputar, dibutuhkan beberapa komponen yang lain. Turbin gas merupakan serangkain komponen yang dirangkai menjadi kesatuan yang dinamakan siklus brayton. Siklus ini terdiri dari kompresor, combuster, dan turbin.  Agar turbin gas dapat beroperasi dengan baik dan seefisien mungkin, turbin gas diperlukan peralatan-peralatan lain seperti lubrication system, control system, cooling system, fuel system, dan lain-lain.

Pada pembangkit listrik, turbin gas tidak hanya digunakan untuk menggerakkan generator listrik. Akan tetapi turbin gas ini juga digunakan sebagai pemanas ada HRSG (Heat Recovery SteamGenerator). Temperatur pada sisi exhaust turbine masih cukup tinggi. Apabila gas sisa dari turbin gas dibuang ke atmosfir akan sia-sia.

 

FUNGSI DAN PRINSIP KERJA TURBIN GAS

Dalam aplikasinya, turbin gas tidak dapat bekerja tanpa komponen kompresor dan ruang bakar/combuster. Ketiga komponen tersebut membentuk siklus yang dikenal dengan nama ”Siklus Brayton”. Fungsi dan prinsip kerja dari siklus ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Turbin gas pada kondisi ideal memanfaatkan gas bertekanan yang didapat dari udara atmosfir yang dimampatkan dengan menggunakan kompresor pada kondisi isentropik (reversibel adiabatik/entropi konstan). Udara yang bertekanan tinggi ini kemudian dibakar dalam ruang bakar pada tekanan tetap. Dari ruang bakar, gas yang sudah dibakar bersama dengan bahan bakar diekspansikan ke turbin sebagai penggerak beban generator.

proses 1-2 : Proses pemempatan udara secara isentropik dengan menggunakan kompresor

proses 2-3 : Pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Pemasukan bahan baker ini dilakukan di dalam combuster

 

proses 3-4 : Proses ekspansi gas hasil pembakaran (dari combuster). Ekspansi gas panas hasil pembakaran dilakukan pada turbin. Ekspansi dilakukan dalam kondisi isentropik.

 

proses 4-1 : Proses pembuangan panas pada tekanan konstan.

 

Pada proses pemampatan udara (proses 1-2), secara termodinamika kompresor membutuhkan kerja sebesar selish entalpi antara inlet kompresor dengan exhaust kompresor. Pada combuster (proses 2-3) terjadi pemasukan kalor dari pembakaran bahan bakar bersama-sama dengan udara yang dimampatkan. Sedangkan pada proses ekspansi pada turbin (proses 3-4), gas hasil pembakaran digunakan sebagai tenaga untuk memutar sudu-sudu pada rotor turbin. Rotor yang berputar ini akan memutar poros/shaft yang akan memutar poros generator. Generator inilah yang akan membangkitkan listrik. Isentropik merupakan kondisi entropi yang terjadi konstan.

Prinsip Kerja Kompresor

Kompresor yang biasanya dipakai pada turbin gas adalah axial compressore dan centrifugal compressore. Pada axial compressore, bentuk dari sudu-sudu rotor mendekati bentuk dari airfoils. Secara global kompresor bekerja dengan cara menyedot udara kemudian mendorong udara ini ke sudu tetap. Pada sudu tetap ini, bentuknya menyerupai bentuk dari difusor. Difusor ini berfungsi untuk memperbesar tekanan dan menurunkan kecepatan dari udara (prinsip bernoully aparatus).

Prinsip Kerja Combuster

Dari kompresor, udara bertekanan dibawa ke ruang bakar (combuster). Di ruang bakar, udara bertekanan dibakar bersama dengan fuel/bahan bakar. Bahan bakar yang umum dipakai dalam ruang bakar ini adalah gas alam (natural gas). Selain gas alam, bahan bakar yang biasa dipakai sebagai bahan bakar adalah fuel oil/ minyak (dengan efisiensi tinggi). Bahan bakar yang dibakar berfungsi untuk menaikkan temperatur. Combuster didesain untuk menghasilkan campuran, pengenceran dan pendinginan sehingga gas yang keluar dari ruang bakar merupakan temperatur rata-rata dari campuran. Panjang dari ruang bakar didesain dengan mempertimbangkan waktu dan tempat yang cukup untuk bahan bakar bisa terbakar sempurna dan memudahkan pemantik untuk membakar bahan bakar menjadi lebih mudah. Desain ruang bakar juga mempertimbangkan masalah residu pembakaran. Desain ruang bakar harus mempertimbangkan bagaimana mereduksi gas NOx.

Prinsip Kerja Turbin

Pada turbin gas, temperature and preassure drop, dikonversi diubah menjadi energi mekanik. Konversi energi berlangsung dalam dua tahap. Pada bagian nosel, gas panas mengalami proses ekspansi. Sedangkan energi panas diubah menjadi energi kinetik. Hampir 2/3 dari kerja yang dibutuhkan dari siklus ini diperlukan untuk menggerakkan kompresor. Oleh karena itu, kerja output dari turbin, dipakai untuk menggerakkan poros penggerak beban, hanya mempresentasikan 1/3 dari kerja siklus.

Pada turbin, khususnya pada 1st stage, yang menggerakkan bucket dan disc, harus mampu menahan temperatur yang cukup ekstrim (2200°F/ 1204°C). Temperatur yang sangat tinggi ini juga bercampur dengan kotoran/ kontaminan dari udara dan bahan bakar sehingga sangat rawan terkena korosi. Kontaminasi ini sangat sulit untuk dikontrol,sehingga dibutuhkan bahan paduan/alloys dan proses coating yang cukup bagus untuk melindungi material dari korosi dan memaksimalkan umur dari komponen ini.

B. External Combustion Engine (ECE) atau Mesin Pembakaran Dalam

Mesin pembakaran luar atau dalam bahasa inggrisnya disebut eksternal combustion engine adalah mesin yang menghasilkan sebuah usaha atau tenaga dimana pembakarannya dilakukan diluar mesin itu sendiri contohnya adalah mesin uap. pada mesin uap ini air yang dipanaskan lalu diubah menjadi uap, uap yang berhembus kencang tersebut diarahkan pada bilah-bilah atau daun turbin, dimana daun atau bilah turbin tersebut dihubungkan dengan sebuah as, kalau daun turbin tersebut ditendang oleh uap yang diarahkan padanya maka otomatis as juga akan ikut berputar

Kerjakan Tes Berikut

👇👇👇👇👇

Tes Pemahaman Klasifikasi Engine

Jumat, 25 September 2020

Sistem Instrumentasi Pada Sepeda Motor

 Sistem Instrumentasi

 

Yang dimaksud dengan instrumentasi adalah perlengkapan sepeda motor berupa alat ukur yang memberikan informasi kepada pengendara tentang keadaan sepeda motor tersebut. Sistem instrumentasi pada sepeda motor tidak sama jumlahnya, mulai dari sepeda motor dengan instrumentasi sederhana sampai sepeda motor yang dilengkapi dengan instrumen yang banyak. Sistem instrumentasi yang lengkap antara lain terdiri dari:

a) Speedometer (pengukur kecepatan kendaraan)

b) Tachometer (pengukur putaran mesin)

c) Ampermeter (pengukur arus listrik)

d) Voltmeter (pengukur tegangan listrik)

e) Clock (jam)

f) Fuel and temperature gauges (pengukur suhu dan bahan bakar)

g) Oil Pressure Gauge (pengkur tekanan oli)

h) Malfungtion Indicator Engine (Indikator tanda kerusakan mesin)

i) Indicator Speed

h) indicator ECO

j) Indicator ISS

k) Indicaotor ABS, dan sebagainya.

Kebanyakan model sepeda motor generasi sekarang, lampu-lampu tanda peringatan disusun dan dipasangkan pada suatu tampilan (display) lengkap yang akan menampilkan status/keadaan dan kondisi umum dari mesin. Pada beberapa model, instrumentasi di dihubungkan dengan central control unit (unit pengontrol) yang akan memonitor seluruh aspek dari mesin dan fungsi sistem kelistrikan saat mesin dijalankan. Informasinya diperoleh dari berbagai swicth (saklar) dan sensor. Jika dalam sistem muncul kesalahan (terdapat masalah) akan ditampilkan dalam bentuk warning light (lampu tanda peringatan) atau dalam panel LCD (liquid crystal display) bagi beberapa model sepeda motor.

Sistem instrumentasi merupakan sistem yang saling berhubungan dengan sistem lainnya. Sebagai contoh pengukur suhu mesin, ini merupakan bagian dari sistem pendingin, Oil Pressure Gauge merupakan bagian dari sistem pelumasan, lampu indicator jarak jauh, merupakan bagian dari sistem penerangan, lampu indicator tanda belok, merupakan bagian dari sistem tanda dan masih banyak lagi contoh lainnya. Lalu apa yang membedakan dengan sistem tanda? Yang membedakan dengan sistem tanda adalah Sistem instrument merupakan sekumpulan informasi yang ditampilkan dalam sebuah panel atau display, yang memberikan peringatan atau tanda kondisi kendaraan pada pengendara tersebut. Berbeda dengan sistem tanda yang berfungsi memberikan peringatan atau tanda lebih ditujukan baik kepengendara itu sendiri maupun ke pengendara lain atau sesama pengguna jalan.

Pada kesempatan ini hanya akan membahas pada speedometer, lampu indicator gigi, fuel meter, pembahasan instrument yang lain akan dibahas dilain kesempatan

Speedometer

 Speedometer adalah alat untuk memberikan informasi kepada pengendara tentang kecepatan kendaraan (sepeda motor). Speedometer pada sepeda motor ada yang digerakkan secara mekanik, yaitu kawat baja (kabel speedometer) dan secara elektronik. Speedometer yang digerakkan oleh kabel biasanya dihubungkan ke gigi penggerak pada roda depan, tetapi ada juga yang dihubungkan ke output shaft (poros output) transmisi/persneling untuk mendapatkan putarannya.


 Lampu indikator transmisi

 

Pada tampilan pada panel instrument sepeda motor juga dilengkapi dengan lampu indikator gigi persneling atau transmisi dari gigi nol (netral) sampai gigi tertinggi. Namun yang perlu dicermati adalah neutral switch (saklar netral) yaitu saklar yang menunjukkan gigi transmisi posisi sedang netral hal ini penting dimunculkan karena terkait dengan keamanan pengendara ketika akan memulai (starter) menghidupkan mesin kendaraan. Sehingga kendaran tidak meloncat saat mesin akan dihidupkan (baik menggunakan motor listrik maupun menggunakan engkol kaki (kick starter)

Umumnya posisi neutral switch berada di rumah transmisi dan dihubungkan dengan (poros mekanisme pemindah gigi yang disebut sift drum. Pada saat gigi transmisi netral, kontak pada saklar akan terhubung dengan massa, sehingga mengakibatkan lampu netral menyala. Pada sepeda motor yang dilengkapi sistem pengaman, neutral switch juga digunakan untuk mencegah sistem starter tidak bisa dihidupkan jika posisi transmisi sedang masuk gigi


 Meter Bahan Bakar (Fuel Level Meter)

Salah satu kelengkapan sistem instrumentasi pada sepeda motor adalah pengukur kapasitas bahan bakar dalam tangki, dimana sistem ini terdiri dari beberapa komponen antara lain :

Variable resitor, yaitu tahanan yang mempunyai nilai berubah-ubah yang berfungsi sebagai perubah arus listrik, yang mengalir pada unit fuel meter. (diletakkan pada kemudi).

Pelampung, yaitu komponen yang berfungsi merubah nilai tahanan berdasarkan ketinggian permukaan bahan bakar pada tangki bahan bakar. (diletakkan di dalam tangki bahan bakar).

Prinsip Kerja Pada Saat Bensin Penuh

Pada saat bensin penuh tangkai pelambung akan berada pada posisi nilai tahanan listrik yang kecil pada variabel resitor, sehingga arus listrik yang mengalir pada kumparan 1 lebih besar daripada kumparan 2, yang akan menghasilkan garis gaya medan magnet (flux magnetik), yang akan menghasilkan kutub magnit yang sejenis dengan kutub magnit pada lempengan magnit jarum penunjuk, sehingga magnit tersebut akan saling tolak menolak sehingga jarum berputar kearah “FULL”/penuh, sesuai dengan perputaran dari lempengan magnit.

 Prinsip Kerja Pada Saat Bensin Kosong :

Tangkai pelampung berada pada nilai tahanan listrik yang besar, sehingga arus listrik pada kumparan 1 berkurang, yang menjadikan kumparan 2 arus listriknya bertambah, dan akan menghasilkan garis gaya medan magnit yang sejenis dengan kutub magnit jarum, sehingga magnit akan saling tolak menolak, dan lempengan magnit akan berputar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sampai jarum tepat berada pada posisi “Empty” (kosong)

Bila kunci kontak dimatikan, maka tidak terjadi Flux magnetik pada kedua kumparan, sehingga magnit kembali bergerak berputar pada posisi semula, hal ini disebabkan oleh adanya kemagnitan pada lempengan yang memungkinkan lempengan selalu berada pada posisi tertentu, (kutub magnit selalu menunjuk ke arah utara/seperti halnya kompas).

Setelah memahami materi diatas, silahkan kerjakan tes pemahaman melalui link dibawah

Tes Pemahaman Sistem Instrumentasi pada Sepeda Motor

Jumat, 11 September 2020

Sistem Tanda Pada Sepeda Motor

 

Sistem tanda pada sepeda motor merupakan kelengkapan standar yang berfungsi untuk memberi tanda bagi pengendara itu sendiri atau pengendara lain agar terhindar dari kecelakaan.

Sistem tanda pada sepeda motor terdiri dari sistem:

1. Lampu Tanda Belok




Gambar Lampu Tanda Belok Bagian Depan

Lampu tanda belok pada sepeda motor berfungsi untuk memberikan isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang ataupun di sisinya bahwa sepeda motor tersebut akan berbelok ke kiri atau kanan atau pindah jalur. Komponen-komponen pada sistem kelistrikan lampu tanda belok terdiri dari, yaitu baterai, fuse, kunci kontak, dua pasang lampu tanda belok, sepasang lampu indikator tanda belok, sebuah flasher/turn signal relay (pengedip), saklar lampu tanda belok dan kabel penghantar. Lampu tanda belok ini berupa lampu berwarna kuning tua yang ditempatkan pada sisi kiri dan kanan bodi sepeda motor pada bagian depan dan belakang.


Gambar Simbol sekaligus Nama-nama Komponen Sistem Tanda Belok

Flasher tanda belok merupakan suatu alat yang menyebabkan lampu tanda belok mengedip secara interval/jarak waktu tertentu yaitu antara antara 60 dan 120 kali setiap menitnya. Frekuensi kedipan yang demikian menjamin pengendara lain agar dapat melihat dengan jelas pada tanda yang diberikan pada kendaraan yang akan merubah arah. Jika ada salah satu bola lampu yang tidak sesuai daya bola lampu yang semestinya atau bahkan mati salah satu bola lampunya, maka frekuensi kedipan akan semakin cepat dan hal ini akan tidak lagi terlihat jelas oleh pengendara lain. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan pada sistem lampu tanda belok secara berkala.

Flasher atau pengedip yang digunakan saat ini kebanyakan Flasher elektronik (transistor). Sistem tanda belok dengan flasher menggunakan transistor merupakan tipe flasher yang pengontrolan kontaknya tidak secara mekanik lagi, tetapi sudah secara elektronik. Sistem ini menggunakan multivibrator oscillator untuk menghasilkan pulsa (denyutan) ON-OFF yang kemudian akan diarahkan ke flasher (pengedip) melawati amplifier penguat listrik. Selanjutnya flasher akan menghidup-matikan lampu tanda belok agar lampu tersebut berkedip.


Gambar Flasher

Spesifikasi Flasher / pengedip adalah:

Tegangan kerja = 12 VDC

Kedipan = 80 c/m ±10 c/m (kedipan/menit)

Daya Flasher =

21Wx2 + 3,4W artinya dapat menyalakan lampu tanda belok sebanyak maksimum 2 lampu 21 W dan lampu indikator tanda belok 3,4W

2(4)x21W + 4W artinya dapat menyalakan lampu tanda belok sebanyak maksimum 4 lampu 21 W dan lampu indikator tanda belok 4W

kode Terminal = 49; B; X (Ke kunci kontak), 49 A; L (ke Saklar lampu tanda belok), C, P (ke Lampu Indikator)

Pengoperasian saklar ini dengan cara menggeser posisi saklar kekiri atau kanan.


Gambar Wiring Diagram dan Cara Kerja Sistem Tanda Belok

Prosedur pemeriksaan / perawatan:

a. On kan kunci kontak

b. Geser saklar lampu tanda belok ke kiri

c. Periksa ketiga bola lampu (depan kiri , belakang kiri dan indikator)

d. Geser saklar lampu tanda belok ke kanan.

e. Periksa ketiga lampu ( depan kanan, belakang kanan dan dash board)

f. Perhatikan frekuensi kedipan dan bandingkan frekuensi kedipan antara lampu kiri dan kanan apakah sama/berbeda.

Bila terjadi perbedaan frekuensi kedipan lakukan langkah berikutnya yaitu membuka cover lampu tanda belok dan perhatikan daya yang tertera pada bola lampu. Bila ditemukan daya yang berbeda dari yang semestinya gantilah dengan bola lampu yang baru dengan spesifikasi yang sama.

2. Lampu Kota Belakang/Lampu Posisi


Gambar Lampu Kota

Lampu kota bagian belakang merangkap fungsi, selain untuk penerangan plat nomor berfungsi juga untuk diketahui posisi oleh pengendara lain dari belakang agar dapat mengetahui jarak pengendaraan. Bola lampu kota berikut covernya selalu disatukan dengan lampu rem. Karena konstruksi yang menyatu maka bola lampu yang terpasang menggunakan dobel filamen. Filament dengan daya kecil diperuntukkan lampu kota sedangkan yang berdaya besar diperuntukkan sebagai lampu rem. Pada pemegang kaca bola lampu biasanya tertulis data 12 V 8/ 18 W artinya bahwa filamen bola lampu kota = 8 watt dan bola lampu rem = 18 watt.

3. Lampu Rem


Gambar Lampu Rem

Lampu rem pada sepeda motor berfungsi untuk memberi tanda pada pengendara di belakang bahwa kendaraan di depan sedang mengurangi kecepatan atau akan berhenti. Lampu rem merupakan perlengkapan standard untuk keselamatan pengemudi sendiri maupun pengendara lain yang berada dibelakangnya. Warna lampu rem harus berwarna merah. Agar terlihat dari jauh ketika menyala maka daya bola lampu rem dibuat lebih besar dibanding sistem tanda lainnya, yaitu 18 Watt. Pada saat malam hari ketika lampu kota belakang/ lampu plat nomor menyala dan pengendara melakukan pengereman maka nyala lampu harus ada perubahan menjadi lebih terang. Komponen-komponen pada sistem kelistrikan lampu rem terdiri dari baterai, fuse, kunci kontak, saklar rem depan, saklar rem belakang, lampu rem dan kabel penghantar


Gambar Simbol dan Nama-nama Komponen Sistem Tanda Lampu Rem

Rangkaian lampu rem pada umumnya dirangkai seperti urutan berikut ini :

Baterai, Sekring, Kunci kontak, Saklar lampu rem,lampu rem, masa atau ground.



Gambar Wiring Diagram dan Cara Sistem Tanda Lampu Rem

Bila pedal rem diinjak maka kawat penarik akan tertarik ke bawah untuk menghubungkan kedua terminal penghubung arus. Gangguan yang sering terjadi pada lampu rem jika kabel penghubung pada soket lampu rem terbalik maka ketika dilakukan pengereman tidak terjadi perubahan cahaya lampu ini dikarenakan bola lampu yang sedang menyala 18 Watt sedang lampu rem hanya 8 watt.

4. Klakson


Gambar Klakson Sepeda Motor

Klakson adalah kelengkapan sistem tanda berupa suara. Fungsi utama klakson adalah alat komunikasi antar kendaraan. Fungsi lain dari penggunaan klakson adalah sebagai berikut:

a. Untuk memberitahukan kepada pengguna jalan lain bahwa kendaraan kita berada didekatnya, agar lebih waspada.

b. Klakson juga bisa digunakan mengingatkan pejalan kaki bahwa ada kendaraan kita disekitar lokasi.

c. Klakson bisa digunakan sebagai tanda pada pengendara lain bahwa kita akan mendahului atau meminta prioritas jalan.


Gambar Simbol dan Nama-nama Komponen Sistem Tanda Klakson

Sumber daya yang dipergunakan klakson pada sepeda motor adalah DC sehingga rangkaian klakson biasanya dirangkai secara seri dari baterai sampai dengan klakson. Komponen-komponen pada sistem kelistrikan klakson terdiri dari baterai, sekering atau fuse, saklar tombol, klakson dan kabel penghantar.

Gambar Wiring Diagram dan Cara Kerja Klakson